Sabtu, 04 Agustus 2012

Anis Merah...Awal Aku Mengenal Kicau Mania

Masih jelas dalam ingatan, saat itu pertengahan November 2011
saat itu istriku diberi se ekor burung kecil oleh kakak nya yang belakangan aku tau namanya itu burung ciblek. ternyata tidak berselang lama sekitar tiga hari burung kecil itu mati, gara gara nya waktu itu kami pulang kemalaman dan lupa memasukkan burung ke dalam rumah, ditambah saat itu turun hujan besar...kasihan.
tak lama beberapa hari kemudian saat kami berkunjung ke cibinong rumah mertua ku, istri ku di beri se ekor burung lagi oleh kakaknya. yang ini badannya lebih besar dari burung ciblek. aku tidak tahu namanya, tapi suaranya merdu juga ngerol sepanjang hari. belakangan aku tahu ternyata burung itu bernama Burung kenari.
karena suara yang merdu, akhirnya ingin nambah koleksi dengan jenis burung yang sama yaitu kenari. jadi aku dan istri serta anakku ikut juga, jalan jalan ke kota mencari se ekor burung kenari, dan dapat juga se ekor kenari yang lucu di kios pasar kebon kembang, di kota bogor.
Burung kenari yang baru ini warna nya bagus, kekuningan beda dengan yang sudah ada di rumah yg warna nya agak kecoklatan berbias kuning. mungkin jenis nya yang beda karena aku sendiri tidak tahu jenis jenis burung waktu itu..
Ada yang aneh dengan burung kenari yang baru ini, soal nya beda dengan kenari pertama yang selalu rajin bunyi dan enak di dengar. burung yang baru bunyi nya cuma....tuiiiiit tuiiiiit. uda seperti itu saja sepanjang hari.
Akhirnya baru kutahu kalo kenari itu berjenis kelamin Betina.....pantas gak bunyi bunyi..
Akhirnya setelah cerita ke teman, aku dapat satu nama burung, yang kata dia kalo mau memelihara di rumah suaranya akan sangat merdu dan memuaskan. burung ini adalah burung dari kelas papan atas, namanya burung Anis Merah. Aku cari info burung Anis Merah dimana cari nya. Akhirnya nyambung dengan se orang pengepul di daerah cibinong yang ternyata dekat dengan rumah mertuaku.
Pertama kali datang ke tempat pengepul burung, aku lihat banyak sekali jenis burung yang aku tidak tahu apa nama nya, tapi aku yakin waktu itu kalo burung burung yang ada disitu adalah jenis burung papan atas semua.
Benar saja dugaan ku, waktu tanya harga burung Anis merah, ternyata di bandrol harga 1,3jt (wah mulut ku sampe menganga gak percaya). Dalam hatiku, kok ada harga burung sampe segitu, padahal aku cuma siapin dana 300-500rb paling mahal.
Burung Anis merah ini sebenarnya keinginan istriku untuk meng koleksi di rumah, dan aku meng "amini" saja. waktu tahu harga segitu, akhirnya aku telpon istriku, terus terang aku mulai ragu utk beli, tapi dia bilang "kalo memang segitu ya sudah, nanti sebagian pake uang mama"....wah niat amat pikirku, tapi okelah kalo gitu, sekalian untuk mengobati rasa penasaranku juga, akhirnya aku beli juga burung itu dengan mahar tidak boleh kurang lagi....1,3jt Cash.
Sampai di rumah, benar saja ternyata memang suaranya jauh beda dengan burung kenari yang di rumah. burung anis merah suaranya lebih merdu, volume nya keras dan bervariasi. pantas lah ditebus dengan harga segitu (pikirku)..,aku beri nama dia "PANJI"
Tiap hari aku jadi rajin bangun pagi, bahkan sebelum matahari terbit, jam 5 pagi aku sdh bangun untuk mengeluarkan si Panji agar segera bisa mendengarkan kicauan merdunya...
Empat hari di rumah timbul masalah, si Panji macet tidak mau bunyi lagi, diam membisu seribu bahasa. Aku telpon ke orang tempat pengepul burung nya bertanya banyak ini itu, dikasih solusi yang lumayan rumit, tapi karena rasa penasaran yang besar kulakukan saja. termasuk beli buah apel secara rutin utk makanan burung, serta makanan dan vitamin yang didapatnya juga melalui perjuangan melanglang beberapa kios di sekitar kota bogor. tapi dari situ ada efek positif nya juga, aku bisa mengenal beberapa pedagang dan sebagian kicau mania yang aku temui secara tidak sengaja di tempat perburungan..
Akhirnya satu bulan sudah si Panji tidak terasa aku rawat dengan berbagai macam model perawatan, hasil nya...burung tetap tidak mau bunyi dan membisu seribu bahasa..
Akhirnya Panji yang macet bunyi itu aku bawa kembali ke tempat pengepulnya di cibinong untuk di rawat sementara agar bisa bunyi lagi. baru satu hari aku pulangkan, eehh si pengepul telpon aku, dia bilang "tuh pak burung nya bunyi terus, dengerin aja sendiri.." sambil dia pasang speaker phone hape nya agar bisa jelas ku dengar, dan memang bunyinya memang jelas dan enak....itu suara Panji, aduuuh pusing aku, kok bisa seperti itu cuma sehari bisa bunyi, padahal aku rawat sebulan lebih tidak mau bunyi...
Seminggu kemudian si Panji aku ambil, dan benar ke esokan hari nya waktu pagi pagi aku keluarkan...,wuiiih si Panji dengan gagahnya kembali berkicau dengan merdu nya..,senang juga mendengarnya. tapi itu tidak berlangsung lama. tiga hari kemudian, Panji kumat lagi ...membisu seribu bahasa. Aku telpon lagi si pengepul nya, ehh malah dia bilang coba tambah koleksi satu ekor lagi biar ada sparing partner nya, jadi kalo bunyi akan sahut sahutan..
wah masuk akal juga pikirku, dan tanpa pikir panjang lagi aku beli lagi satu ekor burung anis merah, tapi kali ini aku beli yang masih muda dan masih bahan, harganya nya pun lebih murah hampir separoh dari harga si Panji. burung anis yang kedua ini aku beri nama si IPIN.
Dengan hadirnya si Ipin di rumah, harapanku jelas, nanti si ipin akan merangsang si Panji untuk bunyi dan kata pengepul nya, si ipin dalam dua minggu akan mulai bunyi juga.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu tak terasa hampir dua bulan berlalu, hasil nya bukan "sahut sahutan" antara Panji dan Ipin yang terjadi, tapi dua dua nya cuma ngadu bunyi...seeeer seeeer gitu doang, pusing kepala dengernya...
Karena kesal mungkin, aku telpon si pengepul untuk beli lagi anis merah tapi aku bilang yang sudah jaminan bunyi. akhirnya aku beli lagi anis merah yang ketiga yang aku beli dengan bandrol jaminan bunyi, aku beri nama dia UPIN.
Harapan ku nanti si Panji dan Upin akan sahut sahutan karena memang asalnya burung yang sudah bunyi, ternyata harapan tinggallah kenangan.......Panji, Upin dan Ipin ketiganya cuma bunyi seeeeer seeeeeer seeeeer....capek deeeeh..
Setelah membuka internet ternyata baru tahu, kalo namanya burung anis merah itu burung yang penuh misteri, bahkan dari internet ada pengalaman salah seorang kicau mania dari solo bilang kalo anis merah yang dia punya sudah tahunan tidak bunyi.....makin lemas saja dengarnya..
Akhirnya aku kapok juga pelihara Anis merah, dan aku mulai cari burung jenis lain yang aku ingin akan selalu rajin bunyi dirumah nanti, tanpa harus ada masalah macet permanen kayak anis merah.
Dari situ aku koleksi banyak jenis burung, diantaranya: Cucak ijo, Jalak suren, Kacer, Murai, Love Bird, Ciblek, Decu, Anis Bambu serta Cucak Jenggot...
Rumahku sekarang rame sekali kayak pasar Burung hahahaa.....
ini sekilas penampakantiga burung anis ku: si Panji, Upin dan Ipin

si Panji



si Ipin



si Upin


Itu tadi sepenggal pengalaman singkatku mengenal dunia perburungan, gara gara si Anis Merah rasa ke ingin tahuan ku akan dunia burung semakin besar, semoga bisa di ambil hal positif nya dan kalo yang negatif segera di buang jauh jauh..hehehee
Salam .....kicau mania

Jumat, 03 Agustus 2012

Burung Murai oh Murai Medan...

Aku mau sedikit bercerita tentang pengalaman ku, semoga bisa berguna bagi para kicau mania semua, terutama bagi yang masih pemula dan memilih burung murai sebagai peliharaan nya. Aku belum lama kenal dunia perburungan. Dari sharing kemana mana ternyata burung yang punya kelas saat ini itu namanya burung Murai Medan. Baru pertama kali ini aku ingin memelihara burung murai, tidak disangka ternyata dari memelihara burung murai saja, aku sudah harus belajar banyak waktu, pikiran dan biaya guna untuk mendapatkan se ekor burung murai yang jenis nya dan katanya namanya itu: Murai Medan Super.
Pertama beli dari seorang teman, itupun dapat info kalo temenku itu punya se ekor burung murai yang top katanya. saat itu aku ingat sedang hujan, angin besar dan sedikit petir tetap aku terjang karena ingin melihat langsung ke rumah temanku itu. setelah sampai memang burung murai nya dahsyat punya, gacor habis, itu teman cerita kalo dari pagi sampai sore selalu rame bunyinya, karena tertarik akhirnya aku beli, karena suka, harga nomor dua, aku pinang harganya mahal 1,5jt. Dengan hati berbunga aku bawa pulang tuh burung. Tiap hari di rumah rame sepanjang hari bunyi. pas satu bulan di rumah, ada teman datang dan karena denger tuh murai bunyi rame, akhirnya dia ke halaman belakang rumah utk melihat nya, eehh dia bilang gini: aduh sayang, kirain murai medan. ternyata usut punya usut ternyata itu murai Borneo jenis kalimantan punya kata temanku, dan ternyata itu burung murai dari kasta "terendah" di kelas murai....Lemes dengernya.
Karena "penasaran" aku cari lagi murai yang lain, yang kedua aku beli lagi salah lagi, ternyata Murai Jambi...,waduh dari situ aku lebih aktif cari info bagaimana ciri murai medan itu sebenarnya..
Akhirnya dapat info kalo murai medan itu ekor nya panjang, ya sudah akhirnya hunting ke pasar dan kios burung, dan menemukan murai ekor panjang, yakin sekarang itu benar murai medan, aku bawa pulang. setelah dua minggu dirumah, ada seorang teman lagi yg saat main ke rumah dan melihat, eh kata dia itu murai Lampung Super....capeeek deeeh hehehee..
Akhirnya aku dapatkan juga murai medan dari seorang pengepul di daerah cibinong bogor, senang banget rasanya, tapi aku dapat murai medan yang masih muda, muda hutan. belum terlalu rajin bunyinya, masih kalah jauh dengan murai borneo yang kubeli. tapi memang suaranya kalah lebih enak yang murai medan sekarang..
Dari pengepul nya aku dapat banyak pelajaran ciri murai medan, mulai dari panjang ekor hingga corak ekor hitam nya, postur dan suaranya...
Karena hati lagi senang, waktu diberitahu ada murai medan lagi, akhirnya aku beli lagi murai medan yang kedua di tempat yang sama. begitu melihat burung nya, ada pertanyaan dihati, yang murai pertama ekornya panjang dan lurus , sedangkan murai medanku yang kedua ini ekor nya sedikit melengkung. kalo ada teman yang main kerumah, mereka selalu ingin "meminang' burung murai ku yang ekornya melengkung. aku jadi bertanya, ada keistimewaan kah dengan burung murai yang ekor nya melengkung..?
Terlalu banyak burung murai di rumah katanya gak bagus, akhirnya aku jual satu persatu, tinggal satu ekor saja yg dirumah, yaitu murai medan ku yang ekor nya melengkung, sekarang sedang mabung dan proses dorong ekor..,sekilas penampakan burung murai medan ku :

 murai medan ekor lurus



 murai medan ekor melengkung







murai medan ekor melengkung ku saat ini (dorong ekor)





itu lah sekilas pengalaman ku yang baru belajar dunia perburungan, semoga menjadikan pelajaran bagi sesama pemula yang baru masuk dalam kicau mania, semoga bermanfaat..