Rabu, 16 Januari 2013

Murai ku KTP apa ????


Murai Ku KTP apa….????
Pertanyaan ini sering sekali kita dengar saat kita sesama murai mania bertemu ataupun dalam komunitas kicau mania yang sering kita ikuti di dunia maya.
Sebenarnya apakah penting bagi kita untuk mengetahu murai ini KTP nya apa ?..
Bagi sebagian kawan kicau itu sangat penting tapi ada yang memandang tidak terlalu mempersoalkan masalah itu (KTP), hal positif yang perlu kita ambil hikmahnya adalah bahwasannya kita ingin tahu jenis KTP murai, agar khususnya bagi pemula yang baru menggeluti dunia murai agar saat memilih calon momongan (murai) tidak akan salah pilih alias tertipu saat bertransaksi. Hal ini biasanya banyak terjadi pada pedagang pedagang nakal yang umumnya selalu mempromosikan barang dagangannya setinggi langit padahal aslinya setinggi rerumputan yang bergoyang hahahaa…
Satu pengalamanku yang ingin aku bagi bersama sahabat kicau mania, suatu hari aku main ke kios burung di daerah Ciampea Bogor. Biasanya kalo sdh ada di kios burung, walaupun tujuan nya hanya sekedar beli jangkrik saja, aku biasanya akan nongkrong dulu melihat lihat burung di kios itu dan ngobrol dengan pedagangnya supaya kenal juga (siapa tau dapat diskon jangkrik nya hahaa). Saat aku lontarkan kata ingin mencari se ekor murai Lampung atau Medan yang sudah mapan, gacor full isian.
Sang pedagang merespon langsung bilang: “saya di rumah ada murai, baru kemarin saya angkat, saya taruh di rumah”,
saya tanya: “ murai apa pak?..”.
sang pedagang bilang, ‘kata yang punya nya sih medan, tapi menurut saya Lampung super tuh”.  
“angkat harga berapa pak?..” kataku ingin tahu.
“waaaah saya nuker tuh ama 4 burung + tambah uang, pokoknya modalnya sekitar 2jt an” kata sang pedagang dengan mantap.
Karena penasaran, aku ingin lihat langsung murai nya, lalu di ajak pedagang nya ke rumah nya, eehhh ternyata lumayan agak jauh juga dari lokasi kios burung nya.
Sesampai di rumah, aku bayangin itu murai Lampung super, karena harga nya dikisaran 2jt an saja, mana mungkin medan yang uda mapan bisa dapet harga segitu, kalo dapet juga paling burung bahan atau orang nya lagi butuh jual cepat, naaah kayak gini yang perlu dicari “harga mummer” hahaa..
Saat masuk rumah, posisi murai sedang dikerodong, lalu diturunkan dan dibuka kerodong dan……,”kok ekor nya bondol???”
Si pedagang bilang, dia memang angkat murai ini dalam keadaan mabung, dari temannya tuh murai, dia lihat sendiri waktu belum mabung dirumah temannya tuh murai isian full, ekornya panjang…,singkat kata karena tertarik (langsung sehati, walaupun bondol juga) langsung tuh murai aku bayarin 2jt (kurang dikit).
Aku rawat dengan sayang, kroto gak pernah telat, jangkrik pagi-sore 8-7, full kerodong Cuma dibuka setengah bagian untuk sirkulasi udara. Setelah satu bulan lebih dorong ekor wah, kok ekornya tidak terlalu panjang. Cuma suaranya wuiiih merdu habis, bagai alunan musik Kitaro yang bisa membuat kita tidur..,enak banget di dengernya.
Dipastikan, ini murai bukan medan, bukan pula Lampung super, trus murai KTP manakah itu?...,Walau kecewa tapi itulah resiko yang harus aku terima, aku yang memutuskan dan aku pula yg terima hasilnya dengan lapang dada.., hal ini sebagai pelajaran untuk sahabat kicau yang lain, bahwasannya saat membeli murai, jangan pilih yang masih bondol ekornya, terkecuali murai itu dari kawan atau sahabat dekat yang bisa kita percaya dan syukur kalo ada garansi.
Kalo dari bebrapa share dan penilaian beberapa kawan, KTP murai ini adalah murai Jambi. Berikut ini penampakan murai yang aku beli posisi ekor bondol, sekarang sudah full dorong ekor :




 Berbicara KTP memang tidak akan ada pangkal serta ujung nya. Dari awal mengenal dunia murai, aku tau nya namanya murai batu Borneo, itu pada ekor warna putih nya, tidak ada corak hitam nya sama sekali alias putih polos tanpa corak sedikitpun. Aku pernah punya satu ekor murai borneo, ekor putih nya polos putih semua tanpa corak. Kalo murai Lampung Super, pada ekor warna putih itu ada corak hitam nya yang memotong membentuk huruf  V dan pada lembar ke empat pada ekor putih itu coraknya ada garis memotong secara vertical yang membelah menjadi dua bagian hitam dan putih.
Berikut penampakan pola ekor LS yang saya beli:





Murai medan sama dengan Lampung super, Cuma potongan warna hitam dan putih berbentuk huruf  U atau cenderung elips. Dan tidak ada corak hitam yang memotong secara vertical.
Berikut penampakan pola ekor murai medan MH yang saya beli:



 Saat berkunjung ke tempat pengepul langganan (cikaret-cibinong-bogor), pada saat yang sama sedang datang murai bahan Lampung super. Sempat cek corak ekor putih nya dan memang itu corak murai Lampung super. Pola ekor Lampung super yang ada di gambar atas, itu burung yang saya beli.
Kalo berbicara kata “super” dibelakang kata murai Lampung ataupun murai Medan, kalo kita bawa share bersama dalam forum kicau mania pasti selalu ada pro dan kontra. Ada yang berpendapat kata “super” itu aslinya tidak ada, namun ada pula yang berpendapat kata super itu sudah ada dari dahulu kala..
kalo kita berkelana ke kios burung maupun ke sesame penghobi murai, kata “super” selalu melekat dan selalu akan di ucapkan, khususnya pada murai yang ekornya cukup panjang dengan pola ekor Lampung. Artinya kata “super” itu sudah melekat dan mejadi merk khusus pada murai yang panjang ekor nya diatas panjang rata rata. Memang ini tidaklah baku menjadi pedoman mutlak, apalagi khusus nya untuk para pedagang burung yang masih dan akan selalu membawa kata “super” agar barang dagangannya terdongkrak naik, baik secara kelas maupun harga nya, dan itu sah sah saja karena memang itulah lahan mereka “berjuang” mencari penghasilan nafkah untuk keluarga di rumah.
Berbicara tentang murai Kalimantan, atau yang lebih di kenal dengan sebutan murai Borneo, juga mengandung sejuta tanda tanya, MENGAPA ??...
Aku pernah beli beberapa ekor murai, yang saat aku beli di TKP di bilang murai MH Lampung super. Lalu saat aku upload gambar burung dan pola ekor nya untuk berbagi share bersama dalam forum kicau mania, maupun share bersama teman teman sekitar tentang murai ini, terjadi pro dan kontra pula. Kalo di simpulkan dari jumlah suara, memang sebagian besar meragukan bahkan mem vonis, bahwa murai yang di sebut “seperti” Lampung Super (LS) ini bukanlah murai LS, melainkan sebagian besar mengarah kea rah murai Borneo dan Jambi.
Sayang sekali, sampai tulisan ini aku buat, belum ada satu pun dari murai bahan LS yang aku pelihara untuk bisa aku trek, artinya dari situ (di trek), kita akan jadi tahu, gembung atau tidak itu murai. Kalo gembung gampang saja langsung kita vonis itu murai Borneo. Dari beberapa ekor murai bahan LS yang aku pelihara, sebagian sudah dirawat oleh teman, Cuma satu ekor saja yang aku sisakan sebagai kenangan saat proses “Uji Nyali” waktu belajar ngevoorin dulu. Sisa satu ekor itu aku rawat lama lama wajahnya ganteng juga (kayak orang nya hahahaa..), ada beberapa kawan kicau yang saat berkunjung ke rumah dan saat melihat itu murai langsung “meng iya kan” , betul ini murai Lampung Super (dengan alas an masing2, yang kalo ditulis akan bisa membuat jempol tambah gede untuk ngetik nya hahaa..).
Hasil pengamatan saya pribadi, khusus untuk murai borneo, khusus nya bagi pemula yang ingin membeli murai sebagai momongan, ciri yang melekat pada murai borneo, secara gampang saja seperti ini:
-         Ekor pendek, jarak ujung ekor putih dan ujung ekor hitam terpanjang itu “berdekatan” artinya jaraknya dekat.
-         Warna bulu dada cenderung ke arah kuning cerah
-         Bentuk badan cenderung besar (tidak ramping), cenderung seperti bulat
-         Kalo di trek dada nya akan gembung seperti balon
-         Pola ekor putih biasanya polos tanpa corak hitam alias putih polos
Kalo ada yang bilang, murai borneo ada juga yang ekor nya panjang, oke lah tapi itu jarang ada. Lalu kalo ada yang bilang pola ekor putih borneo ada yang ber corak seperti Lampung, Oke juga, Cuma biasanya murai borneo yang di jual di kios saya sempat pegang beberapa ekor, itu pola ekor putih nya putih polos. Kriteria murai borneo diatas saya peruntukan bagi para pemula yang akan beli murai agar tidak tertipu. Kenapa begitu, karena saya sudah mengalami nya sendiri, dan cukuplah saya saja, jangan banyak kawan kicau lain mengalami hal yang sama seperti saya. Kriteria diatas hanya cara termudah saja saat “memantau” calon murai momongan.
Biar tidak penasaran, berikut ini penampakan murai yang aku beli yang di TKP disebut sebagai murai MH Lampung super :



 Ada hikmah dan senang juga menikmati adanya pendapat yang pro dan kontra sebagai hasil share secara luas ini, yang terpenting secara gak langsung kita dapat ilmu dan menambah wawasan tentang dunia murai selain mendapatkan banyak kawan baru dalam dunia kicau mania. Beberapa kawan yang asli Lampung pun ikut berbagi info bahwasannya namanya murai Lampung itu sudah jarang ada, sekalinya ada juga harganya sudah cukup mahal. Ada kesan pula mengapa murai yang “seperti” murai LS ini diragukan keabsahan KTP nya, kalo diperhatikan dengan seksama, selain burung nya juga masalah harga yang di bandrol ternyata murah meriah, dan ini yang cukup menjadi topik bahasan dan menjadi permasalahan., apakah benar harga murai LS semurah itu ?.. itulah yang membuat banyak kawan kicau mania khususnya yang sudah cukup lama bergelut dengan dunia “murai mania” jadi meragukan hal tersebut (keabsahan KTP LS).
Pola ekor murai LS (seperti gambar diatas), ternyata banyak pula yang meng klaim itu tetap sebagai murai borneo dari Kalimantan sana, Lalu mengapa pola ekor murai Lampung (seperti gambar diatas) saat ini pun katanya sudah dimiliki pada murai borneo pun ada pula corak hitam nya, jadi sudah tidak polos putih lagi pada ekor putih nya ?
Ini yang sempat membuat tanda tanya besar, namun akhirnya hal itu bisa di jelaskan setelah beberapa pakar murai ikut turun gunung memberi pencerahan, bahwasannya bisa terjadi seperti itu (pola ekor putih murai borneo juga ada corak hitam nya) karena adanya perkawinan silang “persilangan” jantan murai lampung dan betina borneo, begitupun sebaliknya. Mungkin ini bisa masuk akal juga..,lalu mengapa harga nya kok jadi murah meriah seperti yang banyak dijual sekarang ?... kemungkinan hukum ekonomi berlaku disini, stok barang nya banyak (sedang musim nya) jadi harga ikut turun meluncur drastis.
Saya dan beberapa kawan kicau sebenarnya ingin tahu, sebenarnya yang namanya murai Lampung “original” atau asli dari Lampung itu seperti apa?.. sampai saat ini saya belum bisa temukan jawabannya???
Bahkan dalam keyakinan saya tidak ada yang berani meng upload dan meng kalim secara benar “ini lho murai asli Lampung” berikut pola ekor yang ada..,se olah takut salah dan akan di hujat banyak orang hahahaa…
Seolah olah murai Lampung sudah punah saja, setiap ada yang meng klaim murai Lampung selalu akan di ragukan (apalagi dengan harga miring). Untuk kelas breeding pun menurut beberapa kawan murai mania sudah banyak yang mengawinkan secara silang antar murai sumatera: medan, aceh dan Lampung, bahkan ada dengan borneo juga, jadi asli nya dimana sekarang ?...
Murai Lampung yang asal kota agung begitu melegenda namanya sebagai murai dengan kwalitas papan atas, saya sendiri tidak tahu mengapa disebut sebut sebagai murai yang paling banyak diburu ?..mungkin saja dahulu nya sering jadi jawara dalam beberapa event kontes burung, tapi dimanakah murai kota agung sekarang…,banyak yang bilang: sudah susah, harganya tinggi, sudah langka, pemikatnya takut masuk hutan bagian dalam takut dimakan macan…, lalu apakah layak murai kota agung disebut sudah punah ??...”entah lah”.   
Memelihara murai menurut saya tidak sebatas harus jelas KTP nya darimana, apapun yang di bilang pedagang atau pemilik murai yang akan di jual, mau bilang ini murai : medan , Lampung, Lampung super, jambi, borneo…….akhirnya keputusan akhir ada pada kita sebagai pembeli yang menentukan.
Saat memantau dan akan meminang murai calon momongan, kita datang, kita lihat pertama burung nya ganteng mulus, sehat, tidak cacat, katuranggan bagus, mental bagus, bunyi dengan isian banyak………cocok langsung bungkus. Kalo tanya ini murai KTP mana ?.. pasti kita akan tanya seperti itu, itu pertanyaan wajib saat akan meminang se ekor murai, tapi apapun jawaban dari pedagang ataupun yang punya murai, hanya satu kata yang kita pegang, itulah “kata hati kita”..
Burung murai menurut saya pribadi, sampai saat ini adalah burung dengan suara kicauan yang paling merdu yang pernah saya dengar, menurut saya semua murai dari semua jenis KTP yang disandang nya, punya kelebihan dan kekurangan masing masing, semoga murai tetap lestari dan tetap memberi banyak warna dalam dunia kicau mania..
Semoga sedikit rasa yang saya tumpahkan dalam tulisan ini pun bisa memberi sedikit warna dalam memperkaya wawasan yang lebih jauh lagi dalam dunia kicau mania, khususnya murai mania.
 “ Salam Kicau Mania “ 










Selasa, 20 November 2012

Murai Bahan Hutan Lampung Super dalam Uji NyaLi

Sobat kicau mania apa kabar...,kembali aku ingin sedikit berbagi kisah tentang pengalamanku...
Di rumah aku punya se ekor burung murai yang kata orang itu Murai Medan. Aku beli dalam kondisi sudah setengah mapan, artinya sudah makan voor. Suatu hari, saat aku berkunjung ke tempat pengepul burung langgananku di cikaret bogor, saat itu pas datang murai bahan hutan Lampung super, dan harganya ternyata jauh dengan dibandingkan harga murai medan. Karena itu tertarik juga untuk meminang satu ekor, maka benar benar aku ambil satu ekor murai bahan Lampung super, tapi aku minta terima burung dalam kondisi sudah mau makan voor, walaupun harganya nambah sedikit tidak masalah yang penting aman.
Saat sudah ngevoor (kira2 semingguan) akhirnya tuh murai aku ambil dan bawa pulang. Diluar dugaan, karena biasa memelihara murai yg kondisi stengah mapan, sekarang datang burung yang baru saja mau makan voor...,wuiiih liar nya minta ampun. Sampe gak tega melihat nya, nabrak sana sini seperti gaya angkot bogor kalo lagi dikejar setoran hahaa..
Burung sampe di rumah dari hari pertama aku kerodong terus maksud hati biar kondisinya lebih tenang.
Pada hari ke lima, ada seorang teman sesama penghobi burung telpon, sekedar tanya kabar ini itu, ya akhirnya aku ceritakan ke dia kalo aku baru punya momongan baru se ekor murai Lampung spr bahan hutan kondisi baru ngevoor dan super giras. Eeeeh temenku tertarik mau liat langsung, ya silahkan saja kataku. Ke esokkan harinya benar saja temanku jadi main ke rumah tuk melihat si angkot bogor lagi kejar setoran hahaa... Tapi ternyata dia mau juga tuh burung, dan karena memang aku kurang suka burung giras, akhirnya kukasihkan juga ke dia dengan tuker dengan burung lain yg aku buat utk isian murai medanku.
Seminggu berlalu,sudah lupa aku kalo pernah punya burung murai muda hutan, sampai suatu siang aku di telpon ama temanku (yang ambil muraiku), dia mengabarkan kalo burung murai yg dari aku sudah jadi almarhum.....innalillahi wainna ilaihi ro'jiun. Aku sempat bertanya banyak, kok bisa sampe almarhum, padahal kondisi burung sdh makan voor stabil, cuma giras saja dan menurutku kalo giras akan bisa kita jinakkan dengan sabar saja menunggu waktu....
Dari situ rasa penasaran dan tanda tanya sering berkecamuk dalam hati, selalu saja ada pertanyaan mengganjal: "Kok bisa..Kok bisa mati..??"..
Akhirnya saat berkunjung ke cibinong (tempat mertuaku), aku mampir ke cikaret tempat pengepul burung langgananku, dan bercerita soal murai ku yg mati ditangan temanku padahal kondisi sdh ngevoor. Dari cerita yang aku tangkap dari pengepul, memelihara burung murai bahan hutan sebenarnya tidak lah susah, gampang gampang saja...,aah masa' (kataku dalam hati).
Timbul niatku untuk menembus keraguan hati, kalo burung yang sudah ngevoor saja bisa mati apalagi yg kondisinya belum ngevoor.., disinilah akhirnya aku ingin membuktikan kalo aku pun bisa dan yakin harus bisa untuk mencoba memelihara burung murai bahan hutan dari kondisi belum ngevoor. Yaa harus bisa...!!!
Tibalah waktu itu, dimana aku utarakan niatku ke pengepul burung langgananku, kalo aku ingin memesan satu ekor mb mh Lampung super yg kondisi belum ngevoor dan akan aku coba ngevoor in sendiri, dan justru aku didukung penuh oleh sang pengepul, makin mantap hati ini.
Hari itu aku masih ingat jelas, hari Minggu 11 November pagi aku di sms oleh pengepul burung, mengabarkan kalo murai akan turun nanti siang. Dengan semangat juang yang tinggi, kupacu motor ku dari rumah ke tempat sang pengepul yang jarak nya sekitar 30 km dari rumahku demi mendapatkan satu momongan sebagai bahan tantangan dalam hobi baru ku ini.
Jam 12.30 aku berangkat, sampai di lokasi sekitar jam 1.30 an. Disana ternyata sudah ada beberapa teman kicau mania juga yang sedang meminang murai sama dengan ku. Setelah masuk ke rumah, langsung memantau murai2 yang masih free alias belum ada yang beli. Aku perhatikan satu satu seperti pakar burung saja, padahal asli kagak tahu mana yg bagus sok gaya saja hahahaaa...,di kotak burung ujung atas ada 2 ekor murai yg masih free, aku liat dan perhatikan: yang satu giras dan gerabakan habis, tapi yang satu tenang dan nangkring bengong kayak orang linglung....,Naaaaah ini dia (batinku) pilihanku, soalnya sama denganku, bengong bingung linglung mau pilih yang mana hahaa..
Gambar di bawah adalah saat murai masih di tempat pengepulnya, terlihat yang satu gerabakan giras, eehhh yang satu nangkring tenang kayak orang bengong..,inilah yang kupilih :



Setelah kutetapkan pilihanku, akhirnya kubayar dan kubawa pulang murai ku. Tantangan nya ternyata sdh dimulai saat menuju rumah. Ditengah Jalan hujan lebat turun dengan ganasnya mengguyur jalanan kota bogor..,waduuuh modar murai ku !!! soalnya bawanya cuma dimasukkan dalam kantong kertas semen saja. Aku cari akal gimana caranya gak kena ujan, ya aku tutup aja ama jas hujan jubahku, aku taruh di ujung jok, ketutup jas hujanku, amaaaaan...
sampai dirumah dimulailah apa yang aku sebut sebagai "UJI NYALI" , ya ini adalah proses Uji nyali...,kenapa??  aku belum punya pengalaman sama sekali memelihara burung murai muda hutan dan belum ngevoor pula...,apakah bisa??
Begitu burung sampai, aku persiapkan sangkarnya, tidak terlalu besar, ukuran sedang saja dan bentuknya persegi. Aku bersihkan tuh sangkar sampai bersih banget. Selanjutnya aku tumbuk voor kasar (merk topsong) sampai agak halus lalu aku campurkan dengan kroto. begitu burung aku masukkan sangkar + dengan pakan voor halus + kroto, langsung aku kerodong gak dibuka buka sampai ke esokkan harinya.
saat malam hari, kandang aku masukkan kedalam rumah, aku dengarkan saja masih bergerak tidak, artinya kalo masih bergerak berarti masih hidup hehee...
ke esokkan hari nya dengan tidak sabar aku keluarkan kandang, untuk mengganti pakan + minum nya. Padahal sebenarnya tujuan utamaku pertama hanya ingin lihat apa muraiku masih bernafas atau sudah almarhum...dan Alhamdulilah ternyata masih bernafas. sampe hari ketiga timbul masalah, stok kroto habis dan di kios kios pun juga kosong, dng alasan musim hujan......waduuuuh mati murai ku (batinku). Langsung aku sms ke pengepul burung ku, gimana solusi kalo gak ada kroto? ..eeh beliau bilang: pake cacing aja pak.
waaah langsung aku cari cacing, karena musim ujan gampang carinya, dapet 3 ekor montok2 badannya, langsung aku cincang jadi kecil2 dan aku campurkan dengan voor halus. Alhamdulillah murai ku selamat, mau makan lagi..
Dihari ke empat, ada sebuah kejutan terjadi, saat subuh aku dengar suara burung murai bunyi ngeplong yg terdengar jelas, sambil memicingkan mata karena hari masih gelap aku berpikir...ahhh murai medan ku berisik amat subuh2 pake bunyi segala, padahal gak pernah sebelumnya. tapi begitu bunyi lagi aku jadi ingat, kalo murai medan ku aku gantang didalam kamar sedang murai Lampung super bahan hutan aku gantang dibelakang, dan suara itu asalnya dari bagian belakang......waaaaaaah langsung bangun aku, pasang telinga lebar2, bener apa ini..???
dan setelah bunyi lagi baru aku yakin, ternyata murai bahan hutan yang baru empat hari di rumah sdh mau ngeplong.....wuiiih senang juga dengernya, biarin deh berisik ayo bunyi terus (batinku sambil tertawa)..
Kejutan berikutnya adalah saat pagi hari di hari ke-5 , ternyata kotoran murai bahan hutan ku sudah keras dan berbentuk voor coklat......aku langsung teriak "Yesss....BERHASIIIIIILL"


inilah Gambar kotoran murai bahan Lampung super ku saat masuk hari ke lima, sudah terlihat kotoran dalam bentuk padat kecoklatan.

Setelah pagi tau murai bahan ku sudah mau makan voor, maka langsung siang nya aku cari kandang bulat untuk murai, dan masuk hari ke tujuh aku pindahkan burung murai bahanku ke kandang bulat khusus murai.
Sebenarnya aku masih ragu, setelah dipindahkan kandang apakah masih doyan makan khususnya makan voor, ke dua apakah masih mau bunyi ngeplong (walaupun subuh juga). Tapi setelah tiga hari dalam kandang baru nya, ternyata murai Lampung super bahan hutan ku tetap makan voor dengan baik, dan tetap bunyi sesekali, lumayanlah utk sekedar menyenangkan tuan nya hehee...


ini penampakan murai bahan Lampung super ku, di kandang baru nya pada hari ke delapan.

Sobat kicau mania..,Pengalaman ku ini membuatku banyak menimba ilmu dan pengalaman berharga yang sengaja aku torehkan dalam kata kata yang terbatas ini, semoga bisa meng inspirasi kicau mania yang lain, khususnya bagi pemula bahwasannya, jangan merasa kita tidak mampu sebelum kita mencobanya, itu yang pertama terjadi pada diri saya pribadi. cari aman (cari burung yg sdh mapan) dan tidak mau mencoba. Setelah mencoba dalam proses UJI NYALI dan "berhasil" ada sebersit kebahagiaan tersendiri di dalam hati yang paling dalam..
Semoga bisa menularkan ke teman yang lain......"Salam Kicau Mania"

Kamis, 27 September 2012

Pengalaman Saat Murai ku mabung


Hai sobat kicau mania, ketemu lagi..

Kembali aku ingin berbagi sedikit pengalaman tentang dunia perburungan yang kian hari kian menarik saja, sekarang aku ingin sedikit berbagi pengalaman saat burung murai medan kesayangan ku memasuki masa mabung..
Aku sebenarnya sudah enam kali beli burung Murai (borneo, jambi =2, Lampung super dan Medan=2). Mengapa sampe beli banyak, bisa dibaca di tulisan ku yang pertama “Murai oh Murai Medan”.
Sebenarnya aku tidak ingin mengoleksi begitu banyak burung murai (kata pakar murai itu gak bagus). Setelah satu persatu aku jual, tinggal lah satu ekor murai medan si ekor melengkung yang tetap aku pertahankan jadi gantangan utama di rumah..
Saat itu seingatku waktu itu pertengahan Juli 2012, saat pagi hari akan mengeluarkan murai kesayangan, waktu akan membersihkan kandang, aku lihat beberapa bulu halus dari murai ku tergeletak didasar sangkar. Waktu itu aku pikir biasa saja, karena biasanya juga tuh murai suka mencabut sendiri bulu halusnya sambil mematuk matuk ke badan nya sehingga membuat bulu nya berjatuhan.
Tetapi di hari berikutnya, semakin hari kok semakin banyak saja bulu yang berjatuhan, dan sekarang ditambah dengan bulu sayap yang besar juga ikut rontok. Nah dari situ aku penasaran, karena aku curiga ini murai akan mabung atau sudah proses mabung.
Karena masih awam di dunia per burung an, akhirnya sebagai informasi aku buka internet, baca ulasan tentang ciri murai mabung dan perawatannya, tak lupa sedikit bertanya ke sesama teman yang kebetulan juga punya momongan burung murai.
Setelah mengolah informasi dari sana sini, akhirnya aku simpulkan dan aku buat sendiri pola rawatan burung murai saat mabung ala Jacky hehee... Mau tahu apa yang aku lakukan saat Murai ku Mabung ?...
Pola rawatan saat bulu masih rontok adalah: aku hentikan pemberian kroto dan aku ganti dengan ulat hongkong, tujuan utama agar bulu ekor segera rontok. Pola rawatannya adalah: jangkrik p/s 5-5 dan UH p/s 10-10. mandi aku stop termasuk penjemuran aku stop. Aku main full kerodong, tak lupa vitamin B kompleks seminggu sekali. Selama proses mabung aku taruh murai ku di sudut rumah yang sepi dan sejuk. Alhasil setelah seminggu dengan rawatan seperti itu, akhirnya bulu ekor yang paling panjang saat pagi hari jatuh satu helai, dan saat sore nya yang satu helai lagi akhirnya jatuh juga, tinggallah bulu putih dan panjang hitam yang lebih pendek. Dengan pola rawatan yang tetap aku pertahankan seperti itu, akhirnya tiap hari satu persatu bulu besar baik sayap maupun ekor berjatuhan, dan setelah hamper satu bulan murai ku telah menjatuhkan semua bulu ekor nya alias bondol dan beberapa bulu sayap besarnya pun sdh habis.
ini tampilan muraiku saat bulu ekor nya mulai habis :




Setelah bulu ekor nya habis dan bondol, dari sini aku mulai ganti pola rawatan murai mabung, sekarang jadi pola rawatan  “Dorong Ekor”. Di sinilah seni nya bermain dengan murai saat proses dorong ekor. Satu yang pasti, tiap malam aku masterin tuh murai via CD dengan suara : cucak jenggot, love bird, prenjak dan yang paling penting Cililin. Kalo kenari dan ciblek karena sdh ada asli nya di rumah jadi tidak kuputar via CD master.
Pola rawatan harian saat proses dorong ekor pun aku rubah juga, yaitu: jangkrik 7-7 dan kroto 1 sendok makan hanya tiap pagi saja. UH aku stop total. Mandi dua hari sekali, pemberian vitamin tetap seminggu sekali.
Tiap habis mandi aku anginkan sekitar 5-10 menit lalu dikerodong dan diangin anginkan dengan membuka resleting kerodong tanpa terkena sinar matahari dan begitu itu sampe sore hari. Itu aku lakukan terus menerus selama proses dorong ekor.
Saat ini muraiku sudah hampir satu setengah bulan dari proses dorong ekor.Berikut penampakan murai ku setelah satu setengah bulan dorong ekor :





Nah disinilah masalahnya.....???? apa itu ???....
Aku tuh pengen murai kesayangan ku ini nanti setelah mabung, akan punya ekor yang lebih panjang lagi dibandingkan saat sebelum mabung. Dari Tanya sana sini dan info yang kudapat: agar ekor setelah mabung bisa lebih panjang dari sebelumnya, maka yang wajib dilakukan adalah “tetap full kerodong” dan Tidak boleh di jemur selama proses dorong ekor sampe tuntas nanti…, Nah kata “tuntas” ini apa batasannya, kalo aku liat saat ini ekor murai ku panjang nya hampir sama dengan saat sebelum mabung. Karena “mengharapkan” bulu ekor nya bisa lebih panjang lagi, maka proses penjemuran tidak pernah aku lakukan. Aku sampe ikut bertanya ke pakar pakar murai via forum kicau mania, salah satu jawaban yang kudapat adalah kalo mau tahu dorong ekor sudah tuntas/beres atau belum itu dilihat dari pinggiran bulu ekor, kalo masih bergelombang artinya belum tuntas tapi kalo sudah lurus rapi itu baru dikatakan tuntas.
Lain lagi saat aku bertanya ke salah satu teman yang juga pelihara murai lebih lama dari aku, katanya kalo mau liat proses dorong ekor sdh tuntas atau belum, itu dilihat dari ujung bulu ekor yang paling panjang: kalo kedua ujung bulu ekor sudah sama panjang nya, artinya burung murai kita sudah tuntas dorong ekornya, kalo belum maka sebaliknya.
Dari pengamatan ku terhadap burung muraiku: melihat dari pinggiran bulu ekor yang panjang itu sudah halus, kemudian melihat kedua ujung bulu ekor yang terpanjang juga menunjukkan kesamaan panjang. Artinya aku berkesimpulan kalo burung murai ku sudah selesai alias sudah tuntas proses mabung + dorong ekor nya.
Setelah aku yakin sudah beres mabung, artinya sekarang proses pengeringan bulu baru (aku pinjam istilah para pakar murai), di proses pengeringan ini murai ku mulai aku latih untuk di jemur saat pagi hari. Tapi sebentar saja Cuma setengah jam saja, takut kaget kalo kelamaan, abis uda lama gak kena sinar matahari, nanti shock hehee..
Oh iya, selama proses dorong ekor, murai ku banyak nya ngeriwik saja, dan bunyi ngeplong sekali kali saja suka suka dia. Kadang jam 3 pagi bunyi ngeplong, bikin kaget aja hehee..
Untuk isian yang sudah masuk adalah suara: prenjak, ciblek dan kenari. Suara yang aku harapkan masuk itu suara Cililin, tapi kok belum kedengeran keluarnya sampe sekarang ya hehee...
Saat tulisan ini aku buat, murai ku baru aku jemur satu kali, artinya hari pertama penjemuran itu tadi pagi. Kata para pakar murai, bagaimana membuat murai yang rajin ngeriwik jadi rajin ngeplong, itu di antaranya dengan proses mandi jemur yang teratur..,sekarang sedang aku lakukan, mudah2an segera rajin ngeplong agar tiap hari di rumah bisa adem dengerin kicau burung murai yang merdu..
Itulah sekilas pengalaman pertamaku saat burung muraiku mabung, semoga bisa bermanfaat dan dijadikan tambahan pengalaman khususnya bagi warga kicau mania yang baru pelihara burung Murai batu.
Salam Kicau Mania.....

Sabtu, 04 Agustus 2012

Anis Merah...Awal Aku Mengenal Kicau Mania

Masih jelas dalam ingatan, saat itu pertengahan November 2011
saat itu istriku diberi se ekor burung kecil oleh kakak nya yang belakangan aku tau namanya itu burung ciblek. ternyata tidak berselang lama sekitar tiga hari burung kecil itu mati, gara gara nya waktu itu kami pulang kemalaman dan lupa memasukkan burung ke dalam rumah, ditambah saat itu turun hujan besar...kasihan.
tak lama beberapa hari kemudian saat kami berkunjung ke cibinong rumah mertua ku, istri ku di beri se ekor burung lagi oleh kakaknya. yang ini badannya lebih besar dari burung ciblek. aku tidak tahu namanya, tapi suaranya merdu juga ngerol sepanjang hari. belakangan aku tahu ternyata burung itu bernama Burung kenari.
karena suara yang merdu, akhirnya ingin nambah koleksi dengan jenis burung yang sama yaitu kenari. jadi aku dan istri serta anakku ikut juga, jalan jalan ke kota mencari se ekor burung kenari, dan dapat juga se ekor kenari yang lucu di kios pasar kebon kembang, di kota bogor.
Burung kenari yang baru ini warna nya bagus, kekuningan beda dengan yang sudah ada di rumah yg warna nya agak kecoklatan berbias kuning. mungkin jenis nya yang beda karena aku sendiri tidak tahu jenis jenis burung waktu itu..
Ada yang aneh dengan burung kenari yang baru ini, soal nya beda dengan kenari pertama yang selalu rajin bunyi dan enak di dengar. burung yang baru bunyi nya cuma....tuiiiiit tuiiiiit. uda seperti itu saja sepanjang hari.
Akhirnya baru kutahu kalo kenari itu berjenis kelamin Betina.....pantas gak bunyi bunyi..
Akhirnya setelah cerita ke teman, aku dapat satu nama burung, yang kata dia kalo mau memelihara di rumah suaranya akan sangat merdu dan memuaskan. burung ini adalah burung dari kelas papan atas, namanya burung Anis Merah. Aku cari info burung Anis Merah dimana cari nya. Akhirnya nyambung dengan se orang pengepul di daerah cibinong yang ternyata dekat dengan rumah mertuaku.
Pertama kali datang ke tempat pengepul burung, aku lihat banyak sekali jenis burung yang aku tidak tahu apa nama nya, tapi aku yakin waktu itu kalo burung burung yang ada disitu adalah jenis burung papan atas semua.
Benar saja dugaan ku, waktu tanya harga burung Anis merah, ternyata di bandrol harga 1,3jt (wah mulut ku sampe menganga gak percaya). Dalam hatiku, kok ada harga burung sampe segitu, padahal aku cuma siapin dana 300-500rb paling mahal.
Burung Anis merah ini sebenarnya keinginan istriku untuk meng koleksi di rumah, dan aku meng "amini" saja. waktu tahu harga segitu, akhirnya aku telpon istriku, terus terang aku mulai ragu utk beli, tapi dia bilang "kalo memang segitu ya sudah, nanti sebagian pake uang mama"....wah niat amat pikirku, tapi okelah kalo gitu, sekalian untuk mengobati rasa penasaranku juga, akhirnya aku beli juga burung itu dengan mahar tidak boleh kurang lagi....1,3jt Cash.
Sampai di rumah, benar saja ternyata memang suaranya jauh beda dengan burung kenari yang di rumah. burung anis merah suaranya lebih merdu, volume nya keras dan bervariasi. pantas lah ditebus dengan harga segitu (pikirku)..,aku beri nama dia "PANJI"
Tiap hari aku jadi rajin bangun pagi, bahkan sebelum matahari terbit, jam 5 pagi aku sdh bangun untuk mengeluarkan si Panji agar segera bisa mendengarkan kicauan merdunya...
Empat hari di rumah timbul masalah, si Panji macet tidak mau bunyi lagi, diam membisu seribu bahasa. Aku telpon ke orang tempat pengepul burung nya bertanya banyak ini itu, dikasih solusi yang lumayan rumit, tapi karena rasa penasaran yang besar kulakukan saja. termasuk beli buah apel secara rutin utk makanan burung, serta makanan dan vitamin yang didapatnya juga melalui perjuangan melanglang beberapa kios di sekitar kota bogor. tapi dari situ ada efek positif nya juga, aku bisa mengenal beberapa pedagang dan sebagian kicau mania yang aku temui secara tidak sengaja di tempat perburungan..
Akhirnya satu bulan sudah si Panji tidak terasa aku rawat dengan berbagai macam model perawatan, hasil nya...burung tetap tidak mau bunyi dan membisu seribu bahasa..
Akhirnya Panji yang macet bunyi itu aku bawa kembali ke tempat pengepulnya di cibinong untuk di rawat sementara agar bisa bunyi lagi. baru satu hari aku pulangkan, eehh si pengepul telpon aku, dia bilang "tuh pak burung nya bunyi terus, dengerin aja sendiri.." sambil dia pasang speaker phone hape nya agar bisa jelas ku dengar, dan memang bunyinya memang jelas dan enak....itu suara Panji, aduuuh pusing aku, kok bisa seperti itu cuma sehari bisa bunyi, padahal aku rawat sebulan lebih tidak mau bunyi...
Seminggu kemudian si Panji aku ambil, dan benar ke esokan hari nya waktu pagi pagi aku keluarkan...,wuiiih si Panji dengan gagahnya kembali berkicau dengan merdu nya..,senang juga mendengarnya. tapi itu tidak berlangsung lama. tiga hari kemudian, Panji kumat lagi ...membisu seribu bahasa. Aku telpon lagi si pengepul nya, ehh malah dia bilang coba tambah koleksi satu ekor lagi biar ada sparing partner nya, jadi kalo bunyi akan sahut sahutan..
wah masuk akal juga pikirku, dan tanpa pikir panjang lagi aku beli lagi satu ekor burung anis merah, tapi kali ini aku beli yang masih muda dan masih bahan, harganya nya pun lebih murah hampir separoh dari harga si Panji. burung anis yang kedua ini aku beri nama si IPIN.
Dengan hadirnya si Ipin di rumah, harapanku jelas, nanti si ipin akan merangsang si Panji untuk bunyi dan kata pengepul nya, si ipin dalam dua minggu akan mulai bunyi juga.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu tak terasa hampir dua bulan berlalu, hasil nya bukan "sahut sahutan" antara Panji dan Ipin yang terjadi, tapi dua dua nya cuma ngadu bunyi...seeeer seeeer gitu doang, pusing kepala dengernya...
Karena kesal mungkin, aku telpon si pengepul untuk beli lagi anis merah tapi aku bilang yang sudah jaminan bunyi. akhirnya aku beli lagi anis merah yang ketiga yang aku beli dengan bandrol jaminan bunyi, aku beri nama dia UPIN.
Harapan ku nanti si Panji dan Upin akan sahut sahutan karena memang asalnya burung yang sudah bunyi, ternyata harapan tinggallah kenangan.......Panji, Upin dan Ipin ketiganya cuma bunyi seeeeer seeeeeer seeeeer....capek deeeeh..
Setelah membuka internet ternyata baru tahu, kalo namanya burung anis merah itu burung yang penuh misteri, bahkan dari internet ada pengalaman salah seorang kicau mania dari solo bilang kalo anis merah yang dia punya sudah tahunan tidak bunyi.....makin lemas saja dengarnya..
Akhirnya aku kapok juga pelihara Anis merah, dan aku mulai cari burung jenis lain yang aku ingin akan selalu rajin bunyi dirumah nanti, tanpa harus ada masalah macet permanen kayak anis merah.
Dari situ aku koleksi banyak jenis burung, diantaranya: Cucak ijo, Jalak suren, Kacer, Murai, Love Bird, Ciblek, Decu, Anis Bambu serta Cucak Jenggot...
Rumahku sekarang rame sekali kayak pasar Burung hahahaa.....
ini sekilas penampakantiga burung anis ku: si Panji, Upin dan Ipin

si Panji



si Ipin



si Upin


Itu tadi sepenggal pengalaman singkatku mengenal dunia perburungan, gara gara si Anis Merah rasa ke ingin tahuan ku akan dunia burung semakin besar, semoga bisa di ambil hal positif nya dan kalo yang negatif segera di buang jauh jauh..hehehee
Salam .....kicau mania

Jumat, 03 Agustus 2012

Burung Murai oh Murai Medan...

Aku mau sedikit bercerita tentang pengalaman ku, semoga bisa berguna bagi para kicau mania semua, terutama bagi yang masih pemula dan memilih burung murai sebagai peliharaan nya. Aku belum lama kenal dunia perburungan. Dari sharing kemana mana ternyata burung yang punya kelas saat ini itu namanya burung Murai Medan. Baru pertama kali ini aku ingin memelihara burung murai, tidak disangka ternyata dari memelihara burung murai saja, aku sudah harus belajar banyak waktu, pikiran dan biaya guna untuk mendapatkan se ekor burung murai yang jenis nya dan katanya namanya itu: Murai Medan Super.
Pertama beli dari seorang teman, itupun dapat info kalo temenku itu punya se ekor burung murai yang top katanya. saat itu aku ingat sedang hujan, angin besar dan sedikit petir tetap aku terjang karena ingin melihat langsung ke rumah temanku itu. setelah sampai memang burung murai nya dahsyat punya, gacor habis, itu teman cerita kalo dari pagi sampai sore selalu rame bunyinya, karena tertarik akhirnya aku beli, karena suka, harga nomor dua, aku pinang harganya mahal 1,5jt. Dengan hati berbunga aku bawa pulang tuh burung. Tiap hari di rumah rame sepanjang hari bunyi. pas satu bulan di rumah, ada teman datang dan karena denger tuh murai bunyi rame, akhirnya dia ke halaman belakang rumah utk melihat nya, eehh dia bilang gini: aduh sayang, kirain murai medan. ternyata usut punya usut ternyata itu murai Borneo jenis kalimantan punya kata temanku, dan ternyata itu burung murai dari kasta "terendah" di kelas murai....Lemes dengernya.
Karena "penasaran" aku cari lagi murai yang lain, yang kedua aku beli lagi salah lagi, ternyata Murai Jambi...,waduh dari situ aku lebih aktif cari info bagaimana ciri murai medan itu sebenarnya..
Akhirnya dapat info kalo murai medan itu ekor nya panjang, ya sudah akhirnya hunting ke pasar dan kios burung, dan menemukan murai ekor panjang, yakin sekarang itu benar murai medan, aku bawa pulang. setelah dua minggu dirumah, ada seorang teman lagi yg saat main ke rumah dan melihat, eh kata dia itu murai Lampung Super....capeeek deeeh hehehee..
Akhirnya aku dapatkan juga murai medan dari seorang pengepul di daerah cibinong bogor, senang banget rasanya, tapi aku dapat murai medan yang masih muda, muda hutan. belum terlalu rajin bunyinya, masih kalah jauh dengan murai borneo yang kubeli. tapi memang suaranya kalah lebih enak yang murai medan sekarang..
Dari pengepul nya aku dapat banyak pelajaran ciri murai medan, mulai dari panjang ekor hingga corak ekor hitam nya, postur dan suaranya...
Karena hati lagi senang, waktu diberitahu ada murai medan lagi, akhirnya aku beli lagi murai medan yang kedua di tempat yang sama. begitu melihat burung nya, ada pertanyaan dihati, yang murai pertama ekornya panjang dan lurus , sedangkan murai medanku yang kedua ini ekor nya sedikit melengkung. kalo ada teman yang main kerumah, mereka selalu ingin "meminang' burung murai ku yang ekornya melengkung. aku jadi bertanya, ada keistimewaan kah dengan burung murai yang ekor nya melengkung..?
Terlalu banyak burung murai di rumah katanya gak bagus, akhirnya aku jual satu persatu, tinggal satu ekor saja yg dirumah, yaitu murai medan ku yang ekor nya melengkung, sekarang sedang mabung dan proses dorong ekor..,sekilas penampakan burung murai medan ku :

 murai medan ekor lurus



 murai medan ekor melengkung







murai medan ekor melengkung ku saat ini (dorong ekor)





itu lah sekilas pengalaman ku yang baru belajar dunia perburungan, semoga menjadikan pelajaran bagi sesama pemula yang baru masuk dalam kicau mania, semoga bermanfaat..